Kali ini ane mau share tentang imla', sebuah mata kuliah yang pasti sudah gak asing lagi bagi anak-anak yang kuliah di jurusan bahasa arab, yup sebuah mata kuliah yang mempelajari tentang kaidah-kaidah menulis bahasa arab dengan baik dan benar.
Nah!
pada postingan ini ane mau share materi tentang huruf-huruf yang dibuang
dalam penulisan kalimat-kalimat bahasa arab. Materi ini akan menjelaskan
tentang huruf apa saja yang harus dibuang dan dalam keadaan apa
saja sebuah huruf harus dibuang .
- Huruf-huruf yang harus dibuang dalam penulisan.
Dalam bahasa arab terdapat beberapa huruf yang harus dibuang ketika menghadapai
beberapa keadaan, yang paling terkenal setidaknya ada lima huruf yaitu: وأل، والميم، والنون، والواو، والياء
1.
alif ( الألف)
Pembuangan alif terbagi tiga , yang pertama diawal kalimat yang kedua di
tengah kalimat dan yang ketiga diakhir kalimat.
·
alif
harus dibuang diawal kalimat dalam keadaan sebagai berikut:
a.
kata ابن dan ابنة ketika
menghadapi keadaan:
1. kedua kata tersebut berbentuk mufrad dan
terletak diantara dua isim alam ( kata benda yang menunjukan nama
sesuatu) seperti pada kalimat فتح مصر عمرو بن العاص (Amr bin Ash telah menaklukan kota
Mesir)
2. jika kedua kata terletak setelah hamjah istifham (hamjah yang berfungsi
untuk mengajukan pertanyaan) seperti pada kalimat أبن
البواب هذا؟ (apakah ini anak satpam?)
3. jika kedua kata tersebut terletak setelah haraf nida ya (ياء النداء) seperti dalam kalimat يابن الأكرمين (hai!
anak orang-orang mulia)
b.
kata اسم yang
terletak dalam kalimat basmalah tidak pada selain kalimat basmalah
c.
kata yang mengandung hamjah washal jika terletak setelah hamjah istifham
d.
alif pada ال jika
dimasuki oleh lam maksurah (lam haraf jar) seperti dalam kalimat للناس عادة مختلفة (manusia mempunya kebiasaan yang
berbeda), atau lam maftuhah (lam ibtida,lam istighasah dan lam yng terletak
setelah ya taajubiyah) seperti dalam ayat Alquran إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَى (sesungguhnya bagi kami lah petunjuk itu).
·
alif
harus dibuang ditengah kalimat dalam keadaan sebagai berikut:
a. alif pada kata الله
b. pada
kata رحمان jika
di jadikan isim alam dan di dahului oleh ال maka dibaca الرحمن
·
alif
harus dibuang diakhir kalimat dalam keadaan sebagai berikut:
a. maa
istifhamiyah (ما استفهامية) apabila
didahului oleh haraf jar, atau diidhapatkan dengan syarat maa istifhamiyah tidak
diidafatkan dengan ذا ,seperti dalam kalimat بمقتضام تصرفت هذا التصرف؟ ,فيم تفكر؟
b.Huruf nida ya apabila berhadapan dengan isim
alam yang diawali dengan hamjah ghair
mamdudah dan lebih dari tiga huruf,seperti dalam
kalimatيأسعد (wahai Asa’d). apabila didahului oleh hamjah
mamdudah maka alif pada ya nida tidak boleh dibuang, seperti dalam kalimat يا
آدم (wahai Adam).
c.Huruf ذا isim isyaroh apabila ia berhadapan dengan lam yang menunukan
makna jauh seperti dalam kata ذالك, ذلكما
d.alif pada ha tanbih harus dibuang dalam
keadaan berikut:
1.Apabila
ha tanbih masuk kepada Isim isyaroh yang tidak diawali oleh ta atau ha, dan
setelahnya bukan huruf kaf seperti dalam kata هذه ,
هذا, apabila ha tanbih
masuk pada isim isyaroh yang diawali ta atau ha serta yang di akhiri oleh kaf
di, seperti dalam kata هاتا,هاهنا,هاذاك
2.Apabila
ha tanbih masuk kepada isim dhomir yang
didahului oleh hamjah seperti dalam kata هأنا
e.Alif pada isim dhomir انا yang
dimasuki ha tanbih dan setelahnya terdapat kata ذا seperti
dalam kata هأنذا
2. ال
(alif lam)
Alif lam harus dibuang apabila huruf
sebelumnya lam dan sesudahnya juga lam,baik berharakat kasroh seperti dalam kalimat لليمون فوائد (buah limun mempunyai banyak khasiat),atau
berharokat fatah, seperti dalam kalimat للهو أمتع (canda
gurau itu lebih menyenangkan).
3. الميم (mim)
Mim
harus dibuang dalam kata نِعِم berupa
fiil yang a’innya berharakat kasroh lalu
di idghamkan pada huruf ما , seperti dalam firman Allah SWT نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِه
4. النون (nun)
Nun harus di buang dalam
keadaan-keadaan sebagai berikut:
a.Pada huruf مِن dan عن apabila masuk pada
huruf مَن , sepeti dalam kalimat عمّن ,ممّن. Atau pada
huru ما,baik berupa
istifhamiyah seperti dalam kalimat عم تبحث؟ ومم تنفق؟,
berupa jaidah, seperti dalam firman Allah SWT مِمَّا
خَطِيئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا,
berupa mausul, seperti dalam kalimat نحو تجاوزت
عمّا قلته,atau berupa masdariyah, seperti dalam وعبجت مما أسرعت
b.Pada huruf إن yang berupa syartiyah apabila ia masuk pada ما berupa nafi, seperti dalam firman Allah SWT فَإِمَّا تَرَيْنَ مِنْ الْبَشَرِ أَحَدا, atau pada لا berupa nafi, seperti dalam kalimat إلا تثبتوا فاتكم النصر
c.Pada huruf أن berupa masdariyah apabila
setelahnya لا berupa nafi, seperti
dalam kalimat يجب ألا تتسرع!
5. الواو
(wau)
Wau harus dibuang apabila kita ingin meringankan bacaan pada
kalimat-kalimat berikut:
- داود maka dibaca داد
- طاوس maka dibaca طاس
- ناوس maka dibaca ناس
- هاون maka dibaca هان
6. الياء (iya)
Pada isim manqus yang dima’rifatkan oleh ال apabila diwaqapkan, seperti dalam kata الداع، والمتعال. والتلاق,karena asalnya adalah الداعي، والمتعالي، والتلاقي
Sumber : kitab Al-imla wa at-tarqim fi al-kitabah al-arobiyah