SEPUTAR BAHASA ARAB

Blog seputar bahasa arab menyajikan konten seputar kajian kebahasa araban baik itu ilmu nahwu,sharaf,balagoh,imla dll.

ILMU NAHWU

ialah ilmu yang mempelajari sintaksis bahasa arab .

ILMU SHARAF

ialah ilmu yang mempelajari morfologi (pembentukan kata) dalam bahasa arab.

ILMU BALAGHAH

ialah ilmu yang mempelajari semantik dalam bahasa arab.

MARI BELAJAR BAHASA ARAB

Belajar bahasa arab itu indah dan menyenangkan.

Thursday, May 5, 2016

Huruf-huruf yang harus dibuang dalam penulisan kalimat bahasa arab




Kali ini ane mau share tentang imla', sebuah mata kuliah yang pasti sudah gak asing lagi bagi anak-anak yang kuliah di jurusan bahasa arab, yup sebuah mata kuliah yang mempelajari tentang kaidah-kaidah menulis bahasa arab dengan baik dan benar.
Nah! pada postingan ini ane mau share materi tentang  huruf-huruf yang dibuang dalam penulisan kalimat-kalimat bahasa arab. Materi ini akan menjelaskan tentang  huruf apa saja  yang harus dibuang dan dalam keadaan apa saja sebuah huruf harus dibuang  . 

  • Huruf-huruf yang harus dibuang dalam penulisan.
      Dalam bahasa arab terdapat beberapa huruf yang harus dibuang ketika menghadapai beberapa keadaan, yang paling terkenal setidaknya ada lima huruf yaitu:  وأل، والميم، والنون، والواو، والياء
1. alif ( الألف)
   Pembuangan alif terbagi tiga , yang pertama diawal kalimat  yang kedua di tengah kalimat dan yang ketiga diakhir kalimat.
·          alif harus dibuang diawal kalimat dalam keadaan sebagai berikut:
a. kata  ابن  dan ابنة ketika menghadapi keadaan:
    1. kedua kata tersebut berbentuk mufrad dan terletak diantara dua isim alam ( kata benda yang   menunjukan nama sesuatu) seperti pada kalimat فتح مصر عمرو بن العاص (Amr bin Ash telah menaklukan kota Mesir) 
   2. jika kedua kata terletak setelah hamjah istifham (hamjah yang berfungsi untuk mengajukan pertanyaan) seperti pada kalimat أبن البواب هذا؟  (apakah ini anak satpam?) 
    3. jika kedua kata tersebut terletak setelah haraf nida ya (ياء النداء) seperti dalam kalimat  يابن الأكرمين (hai! anak orang-orang mulia)
 b. kata اسم yang terletak dalam kalimat basmalah tidak pada selain kalimat basmalah
 c. kata yang mengandung hamjah washal jika terletak setelah hamjah istifham
 d. alif pada ال jika dimasuki oleh lam maksurah (lam haraf jar) seperti dalam kalimat للناس عادة مختلفة  (manusia mempunya kebiasaan yang berbeda), atau lam maftuhah (lam ibtida,lam istighasah dan lam yng terletak setelah ya taajubiyah)  seperti dalam ayat Alquran إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَى (sesungguhnya bagi kami lah petunjuk itu).
·          alif harus dibuang ditengah kalimat dalam keadaan sebagai berikut:
  a. alif pada kata الله 
  b. pada kata رحمان jika di jadikan isim alam dan di dahului oleh ال maka dibaca  الرحمن
·         alif harus dibuang diakhir kalimat dalam keadaan sebagai berikut:
a.  maa istifhamiyah (ما استفهامية) apabila didahului oleh haraf jar, atau diidhapatkan dengan syarat maa istifhamiyah tidak diidafatkan dengan ذا ,seperti dalam kalimat   بمقتضام تصرفت هذا التصرف؟ ,فيم تفكر؟
b.Huruf nida ya apabila berhadapan dengan isim alam  yang diawali dengan hamjah ghair mamdudah dan lebih dari tiga huruf,seperti dalam kalimatيأسعد  (wahai Asa’d). apabila didahului oleh hamjah mamdudah maka alif pada ya nida tidak boleh dibuang, seperti dalam kalimat  يا آدم  (wahai Adam).
c.Huruf  ذا  isim isyaroh apabila ia berhadapan dengan lam yang menunukan makna jauh seperti dalam kata  ذالك, ذلكما
d.alif pada ha tanbih harus dibuang dalam keadaan berikut:
  1.Apabila ha tanbih masuk kepada Isim isyaroh yang tidak diawali oleh ta atau ha, dan setelahnya bukan huruf kaf seperti dalam kata هذه , هذا, apabila ha tanbih masuk pada isim isyaroh yang diawali ta atau ha serta yang di akhiri oleh kaf di, seperti dalam kata هاتا,هاهنا,هاذاك
   2.Apabila ha tanbih masuk kepada isim dhomir  yang didahului oleh hamjah seperti dalam kata هأنا
e.Alif pada isim dhomir  انا  yang dimasuki ha tanbih dan setelahnya terdapat kata ذا  seperti dalam kata هأنذا
2. ال (alif lam)
Alif lam harus dibuang apabila huruf sebelumnya lam dan sesudahnya juga lam,baik berharakat kasroh  seperti dalam kalimat لليمون فوائد (buah limun mempunyai banyak khasiat),atau berharokat fatah, seperti dalam kalimat  للهو أمتع  (canda gurau itu lebih menyenangkan).
3. الميم  (mim)
 Mim harus dibuang dalam kata نِعِم  berupa fiil  yang a’innya berharakat kasroh lalu di idghamkan pada huruf ما , seperti dalam  firman Allah SWT نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِه
4. النون (nun)
Nun harus di buang dalam keadaan-keadaan sebagai berikut:
  a.Pada huruf مِن   dan   عن apabila masuk pada huruf مَن , sepeti dalam kalimat   عمّن ,ممّن. Atau pada huru ما,baik berupa istifhamiyah  seperti dalam kalimat عم تبحث؟ ومم تنفق؟, berupa jaidah, seperti dalam  firman Allah SWT مِمَّا خَطِيئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا, berupa mausul, seperti dalam kalimat نحو تجاوزت عمّا قلته,atau berupa masdariyah, seperti dalam وعبجت مما أسرعت
b.Pada huruf إن  yang berupa syartiyah apabila ia masuk pada ما  berupa nafi, seperti dalam firman Allah SWT فَإِمَّا تَرَيْنَ مِنْ الْبَشَرِ أَحَدا, atau pada لا berupa nafi, seperti dalam kalimat  إلا تثبتوا فاتكم النصر
c.Pada huruf أن  berupa masdariyah apabila setelahnya لا berupa nafi, seperti dalam kalimat  يجب ألا تتسرع!
5. الواو (wau)
Wau harus dibuang apabila kita ingin meringankan bacaan pada kalimat-kalimat berikut:
  •   داود  maka dibaca داد
  •  طاوس maka dibaca طاس
  •  ناوس maka dibaca ناس
  •   هاون maka dibaca هان
6. الياء  (iya)
Pada isim manqus yang dima’rifatkan oleh ال  apabila diwaqapkan, seperti dalam kata الداع، والمتعال. والتلاق,karena asalnya adalah الداعي، والمتعالي، والتلاقي


Sumber : kitab Al-imla wa at-tarqim fi al-kitabah al-arobiyah


Monday, May 2, 2016

Pembagian Fi’il Ditinjau dari Pelakunya


Pembagian fiil diliihat dari pelakunya

1. Fiil Ma'lum

A. Definisi

Fiil bina malum dapat kita definisikan sebagai berikut:

هو ما يذكر معه فاعله

“ ialah fiil yang fail(pelaku)nya disebutkan”

Dalam arti lain fiil malum ialah kata kerja yang disebutkan pelakunya atau kata kerja yang berati melakukan sesuatu.

Dalam bahasa indonesia lebih dikenal dengan istilah kata kerja aktif,yang berawalam me/ber. Contoh كتب زيد الرسالة  ( zaid telah menulis surat),dalam contoh tersebut fiil dikatakan malum karena fail (subjek) disebutkan dalam kalimat.

Semua bentuk fiil (madhi,mudhari,mutaadi,lajim, tsulasi,rubai,) dapat dikategorikan sebagai fiil ma’lum



B.     Cara penderivasian fiil malum/Tashrif istilahiy




مضرب
لاتضرب
اضرب
مضروب
ضارب
مضربا
ضربا
يضرب
ضرب
ضرب







مضرب
مضرب
متعلم
لاتتعلم
تعلم
متعلم
متعلم
متعلما
تعلما
يتعلم
تعلم
تعلم








متعلم
مستمع
لاتستمع
استمع
مستمع
مستمع
مستمعا
استماعا
يستمع
استمع
استمع








مستمع



3.      Fiil majhul

A.    Definisi

Fiil majhul dapat didefinisikan sebagai berikut:

ما حذف فاعله وحل مفعول به مكانه وسمي مفعول به

“Ialah fiil yang dibuang fail (subjek)nya, dan posisinya diganti oleh maful bih (objek)”,

Dalam artian lain yang dimaksud dengan fiil majhul ialah kata kerja yang tidak disebutkan pelakunya,karena terdapat modus yang melatar belakanginya, adapun modus-modus yang melatar belakangi tidak disebutkannya pelaku adalah sebagai berikut:

·         Untuk mempersingkat perkataan karena berpegang pada kecerdan pendengar

·         Failnya sudah dipahami secara umum

·         Karena dikhawatirkan terjadi sesuatu terhada pelaku (fail) jika pelakunyanya disebutkan

·         Dengan tujuan penghinaan terhadap pelaku sehingga pembicara tidak menyebutkan pelakunya

·         Dengan tujuan untuk memuliakannya sehingga pembicara tidak menyebutkannya

·         Untuk menyamarkan pelaku dari pendengar

Fiil majhul itu harus terbuat dari fiil yang mutaadi, karena dalam susunan kalimatnya membutuhkan maful bih, dan fiil majhul terjadi pada fiil madhi dan mudhari



B.    Cara penderivasian fiil majhul/Tashrif istilahiy

  • ·         ضرب

ضربت
مفرد
مخاطب للمذكر
ضربت
مفرد
غائب
للمؤنث
ضرب
مفرد
غائب
للمذكر
ضربتما
مثنى
ضربتا
مثنى
ضربا
مثنى
ضربتم
جمع
ضربن
جمع
ضربو
جمع



ضربت
مفرد
متكلم
ضربت
مفرد
مخاطب للمؤنث
ضربن
جمع
ضربتما
مثنى



ضربتن
جمع



  • ·         تعلم

تعلمت
مفرد
مخاطب للمذكر
تعلمت
مفرد
غائب
للمؤنث
تعلم
مفرد
غائب
للمذكر
تعلمتما
مثنى
تعلمتا
مثنى
تعلما
مثنى
تعلمتم
جمع
تعلمن
جمع
تعلمو
جمع



تعلمت
مفرد
متكلم
تعلمت
مفرد
مخاطب للمؤنث
تعلمنا
جمع
تعلمتما
مثنى


تعلمتن
جمع



4.    Cara memajhulkan fiil

1.      Fiil madi

·         Jika fiil termasuk fiil tsulasi mujarad maka cara memutaadikannya adalah memberi harakat dhamah pada huruf awalnya dan memberi harakat kasrah huruf sebelum  huruf akhir (ضم اوله وكسر ما قبل اخره ) Contoh : ضُرِبَ

Dalam sebuah nadzam dikatakan:

واول الفعل اضممن والمتصل # بالاخر اكسر في مضي كوصل



·         Jika  fiil dimasuki ta muthawaah maka cara memajhulkannya adalah  dengan memberi harakat dhamah pada huruf pertama dan ketiga serta memberi harakat  huruf sebelum huruf akhir (  ضم اوله وثانيه وكسر ما قبل اخره)

Contoh: تُفُعِلَ 

Dalam sebuah nadzam dikatakan:

والثاني التالي تاء مطاوعة # كاول اجعله بلا منازعة

·         Jika fiil dimasuki hamjah washal maka cara memajhulkannya adalah dengan memberi harakat dhamah pada huruf pertama dan kedua serta memberi harkat kasrah pada  huruf sebelum huruf akhir (ضم اوله وثالثه وكسر ما قبل اخره )

Contoh: اٌنْفُعِلَ

Dalam sebuah nadzam dikatakan:

والثالث الذى بهمز الوصل # كاول اجعلنه كاستهل

2.      Fiil mudhari

Jika fiil termasuk fiil mudhari maka cara memajhulkannya adalah dengan memberi harakat dhamah pada huruf pertama dan memberi harakat fatah pada huruf sebelum huruf akhir (اوله وفتح ما قبل اخره)

 contoh: يضرب,يكرم,يتعلم  

Dalam sebuah nadzam dikatakan:

واجعله من مضارع منفتحا # كينتحى ما قلوا فيه ينتحى










KESIMPULAN

1. Fiil Malum

Definisi

Fiil bina malum dapat kita definisikan sebagai berikut:

هو ما يذكر معه فاعله

“ ialah fiil yang fail(pelaku)nya disebutkan”


2. Fiil Majhul

Definisi

Fiil majhul dapat didefinisikan sebagai berikut:

ما حذف فاعله وحل مفعول به مكانه وسمي مفعول به

“Ialah fiil yang dibuang fail (subjek)nya, dan posisinya diganti oleh maful bih (objek)”,
            3.    Cara memajhulkan fiil
                 1.      Fiil madhi

·                     Jika fiil termasuk fiil tsulasi mujarad  ضم اوله وكسر ما قبل اخره

        Contoh : ضُرِبَ

·                    Jika  fiil dimasuki ta muthawaah   ضم اوله وثانيه وكسر ما قبل اخره

Contoh: تُفُعِلَ 

·                      Jika fiil dimasuki hamjah washal  ضم اوله وثالثه وكسر ما قبل اخره

Contoh: اٌنْفُعِلَ

3.      Fiil mudhari

Jika fiil termasuk fiil mudhari maka  اوله وفتح ما قبل اخره

 contoh: يضرب,يكرم,يتعلم  
  


DATAR BACAAN

 Kitab Qawaaid Al-Lughah Al-Arabiyah

Kitab Khulasoh Alfiyah Ibnu Malik







































loading...