KHOBAR
Materi ini sangat erat kaitannya dengan materi
sebelumnya, mubtada dan khobar adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan, dua
kaidah ini selalu dibahas dalam satu pembahasan, namun penulis sengaja
memisahkannya dengan pembahasan mubtada dengan tujuan supaya setiap pembahasan
dibahas secara terperinci.
KHOBAR
1.
Definisi
Banyak para ulama nuhat yang memberikan definisi terhadap
kaidah ini, sehingga kaidah khobar banyak ditemukan dengan definisi yang
berbeda, sebagaimana berikut :
a.
Syekh shalih al-usaimin
هو الاسم المرفوع المسند اليه
b.
Syekh abdul rahman al-hatab ar-ruaini
هوالجزءالذي يتم به الفائده مع المبتداء
c.
Syekh al-jurzani
هو اللفظ المجرد عن العوامل الفظية مسند الى ما
تقدما لفظا نحو : بكر قائم او تقديرا نحو: اقائم زيد
d.
Syekh abdul rahman ad-dakr
هو الجزء الذي حصلت به او بمتعلقه مع المبتداء
غير الوصف
Dari empat definisi diatas dapat ditarik empat persamaan
yang dapat menjadi konsep dasar dari khobar, yaitu:
1.
Isim yang beri’rab rafa’
2.
Sebagai penyempurna mubtada
3.
Terletak setelah mubtada
2.
Penjelasan
Khobar adala isim yang beri’rab rafa’sebagai mana mubtada dan termasuk anggota dari marfuatil asma bersamaan dengan
mubtada, selain dari fail, naib al-fail dll.Adapun indicator/aamil yang melatar belakangi keadaan rafa’nya adalah
mubtada, sebagaimana perkataan Imam Ibnu Malik dalam kitab alfiyah:
ورفعوا مبتداء
بالابتداء # كذاك رفع خبر بالمبتداء
Keberadaan khobar berfunsi sebagai penyempurna mubtada,
karena tidak mungkin mubtada dapat dipahami tanpa adanya khobar, karena salah
satu syarat pembentukan kalam dalam bahasa arab harus lah murakab (tarkib isnadi) dalam artian adanya ketersusunan antara dua unsur atau lebih yang saling
menyempurnakan makna, seperti dalam contoh الحمد لله
Pada dasarnya letak khobar itu setelah mubtada, namun
dalam beberapa keadaan khobar malah harus diletakan sebelum mubtada, seperti
yang telah penulis dijelaskan dalam bab
mubtada terdahulu.
3.
Klasifikasi khobar
Agus S. Kahaerani dalam kitab Audloh
Al-manaahij megklasifikasikan khobar
menjadi tiga bagian :
a. Khobar mufrad
Khobar mufrad
ialah khobar yang dibentuk dari isim jamid (isim bukan dari hasil
penderivasian), seperti dalam contoh هذا قلم, atau isim musytaq (isim
yang merupakan hasil derivasi dari fiil/masdar) seperti dalam contoh انا قائم, atau muawwal bil
musytaq (isim mausul, isim nisbat atau isim isyarah dll.) seperti dalam
contoh زيد هذا (اي الحاضر) زيد عربي
( اى المنسوب بالعرب) ، زيد الذى
قام ( اى المعروف قيامه)
b.
Khobar Jumlah
Khobar jumlah ialah khobar yang dibentuk
dari jumlah sugra ( klausa minor) yang terdiri dari jumlah ismiyah
atau jumlah fi’liyah seperti dalam contoh زيد قام ابوه dan زيد ابوه قائم. Dalam khobar al-jumlah disyaratkan adanya irthibat
(keterkaitan) antara mubtada dan khobar, baik itu berupa dhomir dalam
khobar yang kembali pada mubtada seperti dalam contoh sebelumnya, atau berupa
isim isyarah yang menyimpan musyar ilaih yang kembali kepada mubtada seperti
dalam contoh ولباس
التقوى ذلك خير .
c. Khobar sibhu
al-jumlah
Khobar sibhu al-jumlah ialah khobar
yang dibentuk dari susunan jar-majrur dan dharaf seperti dalah
contoh زيد فى الدار، زيد امامك
Dua jenis
khobar terakhir ini dalam mayoritas kitab nahwu disebut dengan khobar ghair
al-mufrad.
Catatatn:
Istilah mufrad
yang digunakan dalam bab khabar ini ialah mufrad dalam artian kebalikan dari
jumlah, bukan istilah mufrad yang digunakan dalam bab i’rab.
Untuk lebih
jelasnya saya akan menjelaskan perbedaan istilah-istilah mufrad dalam bab-bab
ilmu nahwu.
1. Mufrad dalam
bab kalam
ضد المركب
“Kebalikan dari murakkab”
2. mufrad dalam bab i’rab
ما ليس مثنا ولا مجموعا ولا ملحقا بهما ولا من
الاسماء الخمسة
"Ialah isim yang
bukan termasuk tasniyah,jamak, mulhaq jamak dan asma al-khomsah (isim lima)” singkatnya mufrad dalam bab ini ialah mufrad yang dirafakan dengan
dhamah, dinasabkan dengan fathah,dijarkan dengan kasrah.
3. mufrad dalam
bab khabar
ما ليس جملة ولا سبيها بالجملة
“Ialah yang bukan merupakan jumlah atau serupa dengan jumlah”
4. mufrad dalam bab
munada
ما ليس مضافا ولا شبيها بالمضاف
“
Ialah yang bukan merupakan idhafat atau
serupa idhafat”
Referensi:
1.
Kitab audloh al-masalik
2.
Kitab mutammimah al-jurumiah
3.
Skripsi Husni Gundar (mubtada wa al-khobar fii surat
al-a’raf)
4.
Kitab Jaami ad-Durus al-Lughah al-Arabiyah